IHSG Sesi I Melemah: Harga Batu Bara Jeblok, Emiten Tertekan

TEMPO.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan. IHSG menutup sesi pertama di level 6.629,7 atau 0,32 persen lebih rendah dari penutupan pekan lalu yaitu 6.651.

Salah satu yang jadi sorotan tim analis Samuel Sekuritas yaitu harga batu bara yang jeblok di pasar global. Tim mencatat harga batu bara untuk kontrak Desember di angka US$ 147,25 per ton atau setara Rp 2 juta lebih (kurs Rp 14.200 per dolar Amerika Serikat).

“Tampaknya turut menekan harga sejumlah saham emiten pertambangan batu bara di sesi pertama hari ini,” kata tim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 15 November 2021. Beberapa di antaranya yaitu ITMG (-6.88 persen), INDY (-6,34 persen), PTBA (-5,26 persen), dan BUMI (-4,2 persen).

Sementara nasib berbeda ditunjukkan oleh saham sejumlah bank mini yang bergerak menguat. Di antaranya BCIC (+21,55 persen), BBYB (+21,50 persen), BGTG (+9,01 persen), dan DNAR (+6,52 persen).

Secara umum, sebanyak 158 saham menguat, 148 melemah, dan 364 stagnan pada sesi pertama ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun. Lalu, angka jual bersih asing sebesar Rp 248,8 miliar di pasar regular dan aksi beli bersih di pasar negosiasi sebesar Rp 16,8 miliar.

Kemudian, tim menyebut saham bank mini Bank Neo Commerce (BBYB) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini dengan nilai net buy asing mencapai Rp 57,8 miliar. Lalu disusul BBCA (Rp 35,4 miliar) dan INKP (Rp 28,7 miliar).

12 Selanjutnya

Lalu, saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama ini dengan nilai net sell sebesar Rp 158,1 miliar. Lalu, diikuti PTBA (Rp 56,9 miliar) dan ADRO (Rp 50,9 miliar).

Top Gainer:

Top Loser:

Kalau bursa Indonesia melemah, Samuel Sekuritas mencatat bursa Asia mayoritas justru menguat di sesi pertama ini. Nikkei terpantau menguat +0,47persen, Kospi (+1,02 persen) dan STI (+0,2 persen). Sebaliknya, Shanghai (-0,29persen) melemah, dan Hang Seng (-0,08 persen) cenderung stagnan.

Sementara tara, bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat Jumat lalu. Dow Jones naik +0.5 persen, S&P500 +0.72 persen, dan Nasdaq +1.02 persen. Meski ada kenaikan pada hari Jumat, Samuel Sekuritas mencatat ketiga indeks saham AS tersebut masih melemah secara mingguan.

Mulai dari Dow -0,6 persen, S&P 500 -0.3 persen, dan Nasdaq -0,7 persen. Menurut Samuel Sekuritas, salah satu yang menekan yaitu data inflasi AS yang menunjukkan lonjakan tertinggi dalam 30 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *